Archive for January, 2011

At-Command GSM modem SIM300 part 1 (pengoperasian dengan komputer)


Perangkat GSM yang digunakan dalam tutorial ini adalah D-GSM300 yaitu Modul SIMCOM SIM300 yang dikembangkan oleh Delta Electronic menjadi Modul GSM Modem siap pakai sehingga perangkat mikrokontroler maupun PC dapat mengaksesnya dengan mudah. PC dapat mengakses modul ini melalui port RS232 yang disediakan sedangkan mikrokontroler dapat mengakses melalui port serial. Untuk netbook atau laptop yang tidak memiliki port serial, dengan tambahan DU232, DGSM300 dapat diakses melalui port USB. Dalam pengguanaan modem gsm digunakan perintah atau yang lebih dikenal dengan “at-command” yang ditetapkan baik secara internasional maupun oleh vendor pembuat modem itu sendiri.

pengoperasian D-GSM300 dengan PC dilakukan menghubungkan port RS232 D-GSM300 pada port RS232 PC. Software yang digunakan adalah GTKterm/minicom (linux) atau Hyperterminal (windows). Baudrate standar yang digunakan D-GSM300 adalah 115200 bps. Terdapat beberapa percobaan yang dilakukan

Melakukan panggilan ke no HP

Melakukan panggilan ke no HP dilakukan dengan mengirimkan at-command sebagai berikut.

atd 087757554243;
OK
ath

Keterangan:

  • atd 08xxx;” adalah perintah standar untuk melakukan paggilan

  • OK” adalah respon dari SIM300 bahwa panggilan berhasil dilakukan

  • ath” adalah perintah untuk melakukan hang up atau mengakhiri panggilan

Pengiriman SMS

Untuk melakukan pengiriman SMS terdapat beberapa at-command yang perlu diketahui antara lain seperti pada tabel berikut.

at-command yang digunakan dalam mengirim pesan

No.

At-command

Keterangan

1.

+CMGS

Mengirimkan sms tanpa menyimpan pada memori

2.

+CMSS

Mengirimkan sms dari memori

3.

+CMGW

Menulis sms pada memori

Sumber: SIM300 ATC V2.00, 2007

Berikut at-command yang digunakan dalam pengujian pengiriman SMS melalui komputer:

at
OK
at+cmgf=1
OK
at+cmgw=”087757554243”
> Coba kirim SMS dari PC
+CMGW: 1

 OK
at+cmss=1
+CMSS: 20 
OK

Keterangan:

  • at” adalah perintah untuk menguji koneksi modem GSM terhadap software dikomputer. Respon “OK” menandakan bahwa koneksi dalm kondisi baik

  • at+cmgf=1” adalah perintah untuk memerintahkan modem GSM bekerja pada SMS mode teks. Respon “OK” menandakan perintah berhasil di eksekusi. Jika respon “ERROR” menandakan bahwa modem GSM tidak mendukung SMS mode teks. Untuk menguji perangkat GSM mendukung SMS text mode dan SMS pdu mode dapat menggunakan perintah “at+cmgf=?”. Jika respon “+CMGF:(0,1)” (0=pdu mode dan 1=text mode) menandakan perangkat GSM mendukung mode teks dan pdu. Tetapi jika respon “+CMGF:(0)” menandakan perangkat hanya mendukung pdu mode.

  • at+cmgw=”087757554243”” lalu tekan enter adalah perintah untuk menulis sms pada memori dengan “087757554243” nomor penerima. Respon “>” adalah respon modem GSM yang menandakan pesan dapat ditulis. Dalam uji coba ini pesan SMS adalah “Coba kirim SMS dari PC”. Ketika selesai menulis pesan diakhiri dengan menekan Ctrl+z.

  • “+CMGW:1” adalah respon dari modem menandakan bahwa pesan disimpan dalam index memori 1 dan “OK” adalah respon bahwa perintah +CMGW berhasil dijalankan.

  • “at+cmss=1” adalah perintah untuk mengirimkan SMS yang tersimpan dalam memori index 1 sebagaimana diketahui dari respon “+CMGW:1” di atas.

  • “+CMSS: 20” adalah respon dari modem GSM menandakan bahwa nomor referensi dari pesan diletakkan dalam index 20 dan “OK” menandakan bahwa perintah pengiriman pesan berhasil.

Continue reading

Penyimpanan dan Pengaksesan Data pada EEPROM AT24C128


AT24C128 merupakan salah satu eeprom eksternal pabrikan ATMEL Corp. yang memiliki kapasitas memori 16384 x 8 bit. Antarmuka yang digunakan untuk mengakses eeprom adalah I2C. Memori ini adalah merupakan memori eksternal yang cukup efektif bagi mikrokontroler-mikrokontroler yang membutuhkan ekstra memori. Hal ini disebabkan karena antarmuka EEPROM hanya membutuhkan 2 jalur saja sehingga mereduksi pemakaian I/O mikrokontroler. Selain itu antarmuka I2C bisa mengkomunikasikan maksimal 8 perangkat sekaligus dalam 2 jalur I2C dengan syarat alamat setiap perangkat berbeda.

Untuk mengakses eeprom ekternal AT24C128 memiliki alamat standar sebagai berikut.

Alamat perangkat EEPROM eksternal AT24C128

Keterangan:

Bit 4-7 : Identitas dari eeprom eksternal

A0 – A1 : Alamat input perangkat yang dapat diubah-ubah secara hardware

Bit 0 (R/W) : bit baca/tulis dengan 0 untuk tulis dan 1 untuk baca

Untuk menulis data 1byte pada eeprom dibutuhkan 2 byte alamat data (address high dan address low) yang mengikuti alamat perangkat eeprom kemudian diikuti oleh data itu sendiri yang akan disimpan pada eeprom. Untuk lebih jelasnya format penulisan data pada eeprom dapat dilihat dari gambar berikut.

Format penulisan data 1byte pada EEPROM eksternal

Continue reading

Jam Digital Dengan RTC DS1307


RTC yang  digunakan dalam project ini adalah RTC DS1307 dengan antarmuka I2C. RTC DS1307 menyediakan pewaktu dalam detik, menit, jam, hari, tanggal, menit, bulan dan tahun yang memiliki akurasi hingga tahun 2100. Selain itu, RTC ini menyediakan pin battery-backup untuk dihubungkan pada baterai lithium 3V atau sumber energi lain sehingga ketika supply energi utama (VCC dan GND) mati, battery-backup mengambil alih supply energi pada RTC dan timer tetap berjalan sebagaimana mestinya. Penggunaan 3V lithium 48mAh battery-backup, RTC hanya mengkonsumsi arus kurang dari 500nA sehingga dengan baterai tersebut mampu bertahan hingga 11 tahun. Pengaksesan alamat perangkat dan register Timekeeper pada RTC ini melalui antar muka I2C dengan format seperti gambar berikut.

Penulisan data pada RTC (slave receive mode)

Pembacaan data dari RTC (slave transmitter mode)

Untuk menampilkan jam dan tanggal dari RTC DS1307 dilakukan dengan pengaksesan register pewaktu pada RTC dan ditampilkan pada LCD dengan program yang dibuat pada CodevisionAVR. Pada Codevision AVR terdapat fitur I2C bus dan koneksi pada RTC DS1307 sehingga hanya tinggal melakukan pengaksesan data pada register timekeeper RTC. Berikut langkah pengaturan pada widzard CodevisionAVR untuk pengaturan fitur I2C bus dan koneksi pada RTC DS1307 Continue reading